LAPORAN MIKROTEKNIK TUMBUHAN
SEDIAAN SAYATAN (METODE
PARAFIN)
Disusun oleh :
Kelompok
Siti Sarah Nur Alifah G34130003
Rahayu Wulan G34130006
Iah Novi Maslahah G34130033
Hamzah Alfarisi G34130037
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
2015
PENDAHULUAN
Metode parafin adalah suatu metode
pembuatan preparat dengan melakukan penanaman jaringan di dalam blok parafin
untuk menghasilkan preparat jaringan hewan ataupun preparat tumbuhan yang tipis. Metode parafin biasanya digunakan untuk membuat
preparat histologi. Metode pembuatan sediaan dengan penyelubungan parafin
disebut metode embedding.
Penyelubungan dibutuhkan jika jaringan merupakan bahan yang lunak. Metode parafin banyak digunakan, karena hampir semua macam jaringan
dapat dipotong dengan baik menggunakan metode ini. Sampel jaringan yang akan dibuat menjadi preparat dimasukkan ke
dalam paraffin panas yang menginfiltrasi jaringan. Proses tersebut berlangsung
selama 12-16 jam. Jaringan yang awalnya lembek akan menjadi keras sehingga
lebih mudah dipotong dengan menggunakan mikrotom. Pemotongan dengan mikrotom
akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan yang diinginkan (Murbawati dan
Setiyani 2008).
Metode parafin meliputi beberapa proses yaitu fiksasi
dengan menggunakan larutan fiksatif, embedding dengan
menggunakan parafin cair, dan pewarnaan safranin dan fast green pada tumbuhan.
Kebanyakan jaringan tidak berwarna sehingga sulit dilakukan pengamatan dibawah
mikroskop, oleh karena itu dibutuhkan pewarnan. Pewarnaan dengan safranin dan
fast green adalah jenis pewarnaan yang paling umum dipakai pada tumbuhan.
Fastgreen akan mewarnai sitoplasma sehingga bewarna kehijauan sedangkan
safranin akan mewarnai sitoplasma menjadi merah muda (Kamaruddin dan Salim
2002).
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan membuat sediaan sayatan tumbuhan
dengan metode parafin
Gambar 1 Penampang melintang bagian-bagian daun Akasia
Spesimen terlihat jelas
bagian-bagiannya. Antar bagian dapat dibedakan jenis sel-selnya seperti
epidermis, palisade dan jenis sel lain. Namun inti sel tidak terlihat,
kemungkinan hal ini disebabkan oleh adanya dinding sel yang tebal dan pewarna
yang tidak terikat maksimal oleh inti sel. Pewarna yang tidak diikat oleh
bagian sel disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : mordan, waktu
perendaman, dan lama pencucian. Mordan yaitu substansi yang dapat memfiksasi
atau mengikat zat warna pada jaringan yang diwarnai. Waktu perendaman yang
terlalu singkat mengakibatkan pengikatan zat warna yang kurang maksimal. Pencucian
yang berlebihan dapat mencuci zat warna yang telah diikat oleh suatu jaringan.
Proses pertama yang
disiapkan dalam menyiapkan materi segar pengamatan mikroskopis adalah fiksasi. Fiksasi
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi jaringan. Tujuan
dari fiksasi adalah untuk mempertahankan morfologi sel seperti semula, untuk
mencegah terjadinya autolisis dan untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau
jamur. Beberapa jenis bahan yang biasa digunakan sebagai bahan pemfiksasi suatu
jaringan adalah formalin, alkohol, larutan carnoi, larutan zenker, larutan
helly, larutan bouine, larutan susa, omium dan glutaraldehyde (Sudiana 2005).
Dehidrasi
adalah proses penarikan air dalam jaringan dengan menggunakan bahan-bahan kimia
tertentu. Dehidrasi bertujuan untuk mengeluarkan air dalam jaringan yang telah
difiksasi. Proses dehidrasi merupakan serangkaian proses dengan cara memasukkan
sampel ke dalam larutan berseri dari konsentrasi rendah sampai konsentrasi
tinggi dengan mengurangi konsentrasi air. Dehidran yang paling umum digunakan
pada mikroteknik dengan metode parafin adalah alkohol. Jenis dehidran lain
adalah dioksan, N-butyl alcohol, aniline oil dan bergamot oil (Dasumiati 2008).
Dehidrasi dilakukan dari konsentrasi rendah ke konsetrasi tinggi dimaksudkan
agar jaringan pada organ tidak terkejut akibat perbedaan jenis dan konsentrasi
yang mengakibatkan terjadinya pengkerutan pada sel maupun jaringan yang
mengakibatkan sel akan rusak (Sudiana 2005)
Pewarnaan pada preparat dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pewarnaan umum dan khusus. Pewarnaan umum
yaitu pewarnaan yang hanya membedakan antara bagian inti dan sitoplasmanya.
Jenis bahan yang biasa digunakan dalam pewarnaan umum safranin dan fastgreen.
Pewarnaan khusus adalah pewarnaan yan g
digunakan untuk melihat satu macam jenis organel atau untuk membedakan jaringan
tertentu. Beberapa metode yang digunakan pada pewarnaan khusus adalah gomori,
PAS (periodic acid schiff), imunohistokimia dan apotag. Prinsip dari pewarnaan
jarigan adalah berdasarkan pada afinitas antara zat warna dengan bahan yang
diwarnai (Surya 2001). Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau
memperjelas berbagai elemen jaringan terutama sel-selnya sehingga dapat
dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop. Metode pewarnaan yang sering digunakan
dalam pembuatan metode preparat parafin adalah metode pewarnaan safranin dan
fast green (Yilun et al 1993).
Ada
beberapa macam parafin yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Parafin dengan titik lebur rendah membuat organ tidak mudah rapuh dan biasanya
untuk jaringan embrional. Sedangkan keuntungan memakai paraplast adalah sifat parafinnya lebih elastis sehingga
tidak mudah sobek ketika dipotong dengan mikrotom dan dapat dipotong lebih
mudah.
Embedding (pembenaman) yaitu suatu proses untuk pengeluaran cairan
penjernih (xylol) dan diganti dengan parafin untuk di blok. Tahap embedding
harus dipastikan bersih dari sisa cairan penjernih, karena sisa larutan
penjernih dapat mengkristal dan saat dipotong dengan mirkotom dapat membuat
suatu organ mudah rusak (Steven dan Ruzin 2000).
Clearing
(penjernih)
yaitu proses untuk membuat organ menjadi transparan. Cairan yang diguanakan
yaitu xylol. Clearing dilakukan sebanyak dua kali perendaman, karena perendaman
pertama alkohol masih ada, sehingga perlu dilakukan clearing kedua agar alkohol
benar-benar tidak ada lagi dalam organ. Ketika organ dimasukkan dalam xylol
tidak boleh terlalu lama karena akan memberikan warna kehitaman pada organ.
Fungsi lain xylol adalah zat perantara antara alkohol dan entellan. Proses clearing
tergantung pada tebal jaringan/besar kecilnya
jaringan, konsentrasi jaringan, macam
zat fiksasi yang dipakai, sifat clearing agent yang dipakai (Hariono 1996; Shobe dan Lersten 1967)
Dehirasi merupakan proses penghilangan air dalam suatu
organ sehingga dapat diisi parafin untuk memblok dengan parafin. Cairan yang
dapat digunakan untuk dehidrasi diantaranya, alkohol, sukrosa 20%, metil
alkohol. Konsentrasi alkohol yang digunakan harus bertingkat dari konsentrasi rendah
menuju konsentrasi tinggi (30 %, 50%, 70%, 95%, 100%) untuk menghindari
kerusakan organ (dehirasi bertingkat) atau dari konsentrasi tinggi ke rendah
untuk dealkoholisasi (Hariono 1996).
SIMPULAN
Sediaan
sayatan dengan metode parafin menghasilkan sayatan jaringan lebih rapih dan
tipis, jika dibandingkan metode yang lain. Metode parafin membutuhkan
bahan-bahan kompleks, waktu yang cukup lama dan teknik khusus, namun sebanding
dengan hasil yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Dasumiati. 2008. Diktat
Kuliah Mikroteknik. Jakarta (ID): UIN Syarif Hidayatullah.
Hariono B. 1996. Mikroskop electron :
pengenalan dan teknik preparasi. Yogyakarta (ID) : Penerbit Kanisius.
Kamaruddin M, Salim MN. 2002. Pengaruh
pemberian air perasan dau papaya pada
ayam : III. Respon terhadap patofisiologik ginjal. J. Sain Vet. 20(1) : 5-8.
Marbawati D, Setiyani E. 2008. Teknik
biologi molekular dan mikroteknik di Laboratorium Biologi Molekuler, Histologi
dan Biologi Sel, fakulas Kedokteran UGM. Balaba. 7(8) : 11-12.
Shobe WR,
Lersten NR. 1967. A Technique for
Clearing and Staining Gymnosperm Leaves. Botanical Gazette.128(2):150-152
Steven E, Ruzin.
2000. Microtechnique Plant microtechnique and microscopy. New Phytol.
148:57–58
Sudiana KI. 2005. Teknologi Ilmu Jaringan dan Imunohistokimia. Jakarta (ID): CV
Sagung Seto.
Surya .2001. Histoogi. Makassar (ID): Universitas
Hasanuddin Press.
Yilun MV, Sawhney TA, Steeves. 1993. Staining of paraffin-embedded plant material in safranin and fast green
without prior removal of the paraffin. Canadian Journal of Botany.
71(7): 996-999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar