Kamis, 02 Januari 2014

Makalah WAKTU ISTIRAHAT YANG OPTIMAL BAGI MAHASISWA

MAKALAH 
WAKTU ISTIRAHAT YANG OPTIMAL BAGI MAHASISWA

disusun oleh :
Nama : Hamzah Alfarisi
NIM : G34130037

TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas mahasiswa pada umumnya dipadatkan dengan berbagai kegiatan yang beragam. Kegiatan tersebut dimulai dari kegiatan akademik, yakni belajar mengajar sampai kegiatan non akademik, seperti seminar dan organisasi. Kegiatan akademik, yakni belajar mengajar adalah tugas utama yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh pihak universitas. Sebaliknya, kegiatan non akademik dipilih mahasiswa sesuai dengan bakat dan minatnya. Jadwal kegiatannya pun beragam, tergantung dengan keaktifan mahasiswa dalam mengambil bagian di dalamnya.
Mahasiswa pada umumnya sudah sibuk dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Jadwal kuliah padat dan terkadang tidak menentu. Tugas yang begitu banyak juga membuat mahasiswa harus mengorbankan waktu tidur untuk mengerjakannya. Belum lagi dengan mahasiswa yang aktif mengikuti unit kegiatan mahasiswa, jadwal aktivitasnya tentu akan lebih padat dibanding dengan mahasiswa yang hanya mengikuti kuliah. Padatnya jadwal aktivitas sehari-hari menyebabkan mahasiswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat. Bahkan ketika mahasiswa terlalu memforsir kegiatannya, mereka bisa jatuh sakit dan akhirnya membutuhkan waktu penyembuhan yang lama dan membuat mereka harus mengejar ketertinggalan saat sudah sembuh kembali. Mereka cenderung mengabaikan pentingnya waktu istirahat untuk dapat mengikuti kegiatan yang diinginkan. Padahal, waktu istirahat adalah salah satu hal yang terpenting untuk menunjang kesehatan yang lebih baik dan juga menjaga stabilitas kinerja mahasiswa dalam beraktivitas.
Menurut Sanif (2010),istirahat, salah satunya tidur merupakan kebutuhan manusia. Hampir 30 persen hidup manusia digunakan untuk tidur. Dengan tidur yang sempurna, kualitas seseorang diharapkan akan lebih baik. Mereka yang tidur normal, sehabis tidur akan merasa segar. Sebaliknya, mereka yang menderita gangguan tidur, justru akan merasa pegal, lelah, tidak bersemangat dan sebagainya.
Makalah ini akan membahas mengenai pentingnya waktu istirahat bagi mahasiswa, dimulai dari waktu istirahat yang optimal, pengaruh waktu istirahat terhadap kinerja mahasiswa, cara mengatasi kurangnya waktu istirahat, dan akibat dari tidak memiliki waktu istirahat yang cukup.
1.2       Rumusan Masalah
Dari berbagai persoalan yang telah dibahas pada latar belakang, rumusan masalahnya adalah:             1. Bagaimana waktu istirahat yang optimal bagi mahasiswa? 
2. Bagaimana pengaruh waktu istirahat terhadap aktivitas mahasiswa? 
3. Bagaimana akibat dari kurangnya waktu istirahat bagi mahasiswa? 
4.  Bagaimana cara mengatasi kurangnya waktu istirahat bagi mahasiswa?
1.3       Tujuan
Tujuan dari pembuatan karya ilmiya ini adalah :
1. Untuk memaparkan  akibat kurangnya waktu istirahat bagi mahasiswa.
2. Untuk mengetahui waktu istirahat yang optimal bagi mahasiswa.
3. Untuk mengetahui pengaruh waktu istirahat terhadap aktivitas mahasiswa.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kurangnya waktu istirahat mahasiswa.


BAB II
ISI 
2.1 Waktu istirahat yang optimal bagi mahasiswa
Sekeras apapun usaha mahasiswa dalam membugarkan maupun membentuk tubuh, hasilnya tidak akan optimal jika mengabaikan waktu istirahat. Tak sedikit para pakar kesehatan dan kebugaran yang menyarankan untuk memilih satu atau dua hari dalam seminggu untuk melakukan istirahat. Karena di waktu itulah seluruh organ tubuh mengalami semua perbaikan fungsi-fungsi fisiknya dan di fase istirahat tubuh dapat menyerap kerja oksigen lebih maksimal. Dengan begitu, mahasiswa akan merasakan tubuh yang kembali bugar dan berenergi. Berlakukan satu atau dua hari istirahat yang diisi hanya dengan tidur atau membaca sambil bersantai, atau di hari istirahat berikutnya. Mahasiswa bisa melakukan olah napas seperti meditasi, melakukan pijat seluruh tubuh dan melakukan perawatan di spa yang juga menjadi senjata ampuh dalam mengembalikan vitalitas organ sekaligus tubuh mahasiswa.
Pengaturan waktu yang baik menjadi serangkaian jangka waktu belajar yang lebih pendek, dari pada mahasiswa belajar dengan jangka waktu panjang tanpa istirahat. Hal ini akan menciptakan lebih banyak permulaan dan akhir, serta potongan-potongan di tengah-tengah jangka waktu, dan waktu yang dibutuhkan 5-10 menit setelah mahasiswa belajar selama 45-60 menit.
            Dengan jangka waktu di pertengahan saat daya ingat menjadi kurang efisien, rangkaian jangka waktu belajar ini dapat mengikuti waktu belajar optimal yang digunakan oleh Hrvard Business School, yaitu 1 jam 20 menit, serta jangka waktu istirahat (10-20 menit) sebelum memulai kembali.
            Susunan suatu ritme kerja yang enak, istirahat, dan bekerja akan menciptakan hubungan (yang berperan sebagai rangsangan memori) dengan membuat catatan yang menghubungkan berbagai potongan informasi. Jika mahasiswa mengembangkan kebiasaan ini, maka kebiasaan ini akan membantu kerja otak mahasiswa. Aktivitas ini seperti menyusun kode-kode yang menghubungkan mahasiswa dengan mengakomputer mahasiswa.
2.2       Pengaruh waktu istirahat terhadap suatu aktivitas mahasiswa.
Semua makhluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas atau kegiatan. Karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup, sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan tersebut, karenanya makhluk hidup perlu istirahat untuk memperbaiki kerusakan yang dimaksud.
Secara ilmiah pun beberapa penelitian telah membuktikan, kurang tidur atau istirahat atau justru kebanyakan tidur, ternyata berisiko terhadap kesehatan jantung. Demikian terungkap dari hasil penelitian yang melibatkan 72.000 orang perawat sebagai contohnya mahasiswa yang tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya, ternyata memiliki risiko lebih tinggi 39 persen terkena penyakit jantung dibandingkan dengan mahasiswa yang tidur 8 jam. Sedangkan, mahasiswa yang tidur kurang dari 6 jam memiliki risiko lebih tinggi 18 persen terkena sumbatan arteri.
Sedangkan mahasiswa yang tidur sembilan jam atau lebih, diperkirakan memiliki risiko lebih tinggi 37 persen terkena penyakit jantung. "Masyarakat seharusnya mulai berpikir bahwa jumlah jam tidur yang cukup bukanlah suatu yang berlebihan, namun sebagai gaya hidup sehat," ujar Dr. Najib Ayas, spesialis kelainan tidur lulusan Harvard, yang kini bekerja di Brigham dan rumah sakit (RS) di Boston, yang juga merupakan lokasi penelitiannya seperti dikutip kantor berita AP.
Dalam hasil penelitian yang dipublikasikan di Mondays Archives of Internal Medicine diketahui bahwa satu dari tiga orang AS tidur terlalu banyak. Diperkirakan pula, hasil penelitian ini juga berlaku untuk kaum mahasiswa lainnya.
Manfaat istirahat yang cukup ini dirasakan dari rutinitas tidur malam. Saat tidur malam bukan hanya sekedar kebutuhan biologis makhluk hidup, namun lebih bertujuan kepada tahap regenarasi tubuh di setiap harinya. Dalam tahap fase pertumbuhan manusia, kebutuhan terhadap istirahat yang cukup ini berbeda-beda, namun memiliki keutamaan yang kurang lebih sama untuk kesehatan tubuh, seperti berikut ini :
1.  Meningkatkan daya tahan tubuh
Sistem imunitas tubuh merupakan unsur kekebalan tubuh yang menghadang penyerangan virus pada tubuh. Pada waktu tidur malam akan dihasilkan hormon melatonin sebagai antioksidan yang menangkal bibit penyakit dan radikal bebas. Melatonin akan optimal diproduksi tubuh saat cahaya gelap sehingga, matikan lampu saat tidur agar produksi hormonnya meningkat.
2. Waktu untuk toksin racun
Racun yang mungkin bisa terbawa masuk ke dalam makanan yang telah dikonsumsi. Saat tidur merupakan waktu yang sangat tepat dan dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membuang racun. Proses pengeluaran racun ini terjadi pada waktu tidur malam di waktu-waktu tertentu, sehingga jangan kacaukan waktu biologis tidur  agar proses toksin ini tidak terganggu.
3. Melancarkan Pencernaan
Saat tidur organ pencernaan akan maksimal bekerja, terlebih lagi organ lambung. Lambung akan menguras isi lambung karena gerak peristaltik dan getah pencernaan yang meningkat dan sebaiknya tidak makan menjelang tidur. Secara alami asam lambung meningkat saat tidur. Jika lambung penuh makanan maka asam lambung akan semakin banyak dan mengakibatkan sakit maag. Untuk menghindarinya, tidurlah dua jam setelah makan.
4. Mengoptimalkan Kemampuan Otak
Daya konsentrasi yang meningkat juga merupakan manfaat istirahat yang cukup karena pengaruhnya terhadap hormon kecerdasan otak yaitu noradrenalin dan serotonin. Ketika dua hormon ini jika menurun, maka konsentrasi anda juga akan menurun. Kedua hormon ini dipulihkan dengan tidur. Jika tidur anda terganggu malah hanya akan memperburuk kemampuan otak.
Bagaimanapun lamanya mahasiswa tidur siang, tidak akan bisa menggantikan manfaat istirahat lewat tidur malam. Pada kondisi biologis tidur malam ada hormon-hormon yang tidak bisa optimal dihasilkan pada tidur siang.  Kondisi disiang hari adalah waktu lingkungan sekitar beraktifitas yang tentu saja tidak setenang dan senyaman tidur malam sehingga tidur siang ini sangat mungkin untuk terganggu misalnya, oleh suara bising. Selain itu regenerasi sel terjadi saat beristirahat malam yang tidak bisa digantikan saat tidur siang. Jadi meskipun sesibuk apapun aktifitas yang sedang dijalani, jangan lupakan istirahat yang cukup ini dengan tidur malam.
2.3       Akibat kurangnya waktu istirahat mahasiswa.
Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini, bukan lagi hanya sekadar datang ke kampus, menghadiri kelas, ikut serta dalam ujian, dan kemudian lulus. Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu, hal ini dapat dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk hidup semakin kompleks, demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini. Pola hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan. Grafik usia mahasiswa menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja. Kurang tidur dapat mempengaruhi kehidupan seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, dan bahkan membuat tubuh mahasiswa melar.
Berikut ini 8 hal mengejutkan yang terjadi akibat kurang tidur bagi mahasiswa:
1. Kecelakaan
Kurang tidur adalah salah satu faktor bencana terbesar dalam sejarah selain kecelakaan nuklir di Three Mile Island tahun 1979, tumpahan minyak terbesar Exxon Valdez, krisis nuklir di Chernobyl 1986, dan lain-lain. Terdengar berlebihan, tetapi mahasiswa harus menyadari kurang tidur juga berdampak pada keselamatan mahasiswa setiap hari di jalan. Mengantuk dapat memperlambat waktu mahasiswa mengemudi, yang setara ketika mahasiswa mabuk saat menyetir.
Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika menunjukkan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian selama setahun di AS. Korbannya orang di bawah umur 25 tahun. Studi yang sama menunjukkan, jika Anda kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang rendah, maka hal itu dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja. Dalam sebuah penelitian, pekerja yang mengeluh mengantuk berlebihan pada siang hari rentan terluka saat bekerja dan secara terus-menerus mengalami kecelakaan yang sama saat bekerja. 

2. Konsentrasi menurun 
Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat memengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam "menguatkan" memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka mahasiswa tidak akan mampu mengingat apa yang mahasiswa pelajari dan alami selama seharian.

3. Masalah kesehatan serius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa mahasiswa pada risiko, seperti penyakit jantung, seerangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, stroke, dan diabetes. Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia, gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam, juga mengalami risiko kesehatan yang serupa.

4. Menyebabkan depresi 
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling umum adalah insomnia, yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 yang melibatkan 10.000 orang terungkap bahwa pengidap insomnia lima kali lebih rentan mengalami depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi. Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat mahasiswa lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.

5. Memengaruhi kesehatan kulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila mahasiswa tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh mahasiswa melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis.   Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini, hormon tersebut membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.   "Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS) adalah hormon pertumbuhan yang dilepaskan," kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas Pennsylvania, Philadelphia.

6. Pelupa
Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup mahasiswa? Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut sharp wave ripples bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, tempat kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.
7. Tubuh jadi "melar" 
Jika mahasiswa mengabaikan efek kurang tidur, maka bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, hampir 30 persen dari orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam sehari cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur 7 – 9 jam sehari.   Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin. Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah berlangsung dilakukan untuk meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat badan.  

8. Meningkatkan risiko kematian 
Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukan bagaimana pola tidur memengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. 

2.4       Cara mengatasi kurangnya waktu istirahat mahasiswa.
Bagian istirahat merupakan bagian vital dimana mahasiswa hanya memakainya saat istirahat dan tidur, dan jangan melakukan apapun di bagian tersebut. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah masalah mengenai waktu. Waktu merupakan sesuatu yang vital bagi semua orang. Banyak mahasiswa yang lalai masalah waktu, seperti ketika bermain game di kamar kosnya, mengobrol dengan teman, dan lain-lain. Maka dari hal tersebut, mahasiswa diharuskan membuat atau menjadwalkan kegiatannya sebaik mungkin jika ingin hidupnya tertib. Hal terpenting yang harus mereka susun yaitu jadwal istirahat mereka (termasuk jadwal tidur malam), jadwal mandi, jadwal mengerjakan tugas kuliah, dan jadwal bermain (termasuk jadwal bermain game buat para mahasiswa yang fanatik dengan game). Dengan menyusun jadwal seperti diatas kehidupan sehari-hari dan waktu istirahat mahasiswa akan lebih terkontrol.
            Otak manusia memiliki batas maksimal di ajak kosentrasi. Jika otak di paksa kosentrasi melebihi batas maksimal maka proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Kita bukanlah robot yang bias bekerja dan belajar seharian. Rencanakan waktu untuk istirahat, santai dan bermain.


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
            Istirahat adalah hal mutlak yang dibutuhkan bagi mahasiawa, karena kurang istirahat akan berpegaruh terhadap suatu aktivitas mahasiswa. Kurang tidur dapat mempengaruhi kehidupan seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, dan bahkan membuat tubuh mahasiswa melar. Oleh karena itu, mahasiswa harus merencanakan waktu untuk istirahat, santai dan bermain.

3.2 Saran
            Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah

Istirahat harus diperhatikan betul-betul, mari kita sebagai mahasiswa merencanakan waktu untuk istirahat, santai dan bermain, supaya tidak mengganggu kegiatan akademik. Tubuh adalah pemberian Tuhan yang wajib dijaga, oleh karena itu mari kita menjaga kesehatan, salah satunya dengan mengoptimalkan waktu istrahat.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2002.  Psikologi Umum. Jakarta (ID) : PT. Angkasa.
[Anonim]. 2010. Kerugian akibat kurang tidur (terhubung berkela). http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/22/0754116/Inilah.8.Kerugian.akibat.Kurang.Tidur (25 Desember 2013).
[Anonim].2012.Cara tetap sehat walau kurang tidur (terhubung berkala). http://uniknya.com/2012/04/5-cara-tetap-sehat-walau-kurang-tidur(26 Desember 2013).
[Anonim]. 2013.Pentingnya istirahat (terhubung berkala).http://www. dewimagazine. com/beauty.health/news/pentingnya.istirahat/002/001/556(26 Desember 2013).
Effendi. 1993. Motivasi Dalam Pembelajaran. Jakarta (ID) : PT Angkasa.
Gorge Torkildesen. 1992. Lesiure and Rekeration.(terhubung berkala). http://devinisi waktuluang.in/ceb (7 mei 2011).
Hutagalung Ronal. 2006. Menjadi pemenang dalam kelas dan kehidupan. Makasar (ID) : Ideas publishing.
Jim Loehr, Tony Schwartz. 2003.  Terampil Mengelola Energi, Bukan Waktu. Ardian Y,  Sasono ES, penerjemah. Jakarta (ID) : PT Serambi Ilmu Semesta. Terjemahan dari : The Powe of Full Engagement, Managing Energi, Not Time, Is The Key to High Performance and Personal Renewa.
Johar Ben. 2005. Terampil berbahasa Indonesia. Bandung (ID) : Rajawali Pers.
Lakein Alan. 2007. Manajemen Waktu. Jakarta (ID): Mata Katulistiwa
Sanif Edial. 2010. Jantung SehatHidupCeria.Bandung (ID): Granesia.
Sugiarto I. 2011. Mengoptimalkan daya kerja otak dengan berpikir holistik dan kreatif. Jakarta (ID) : PT Gramedia Pustaka Utama.

1 komentar:

  1. Jadi kesimpulannya, berapa lama waktu tidur yang diperlukan mahasiswa ?

    Rudy - Penjual pempek

    BalasHapus