MAKALAH
WAKTU ISTIRAHAT YANG OPTIMAL BAGI MAHASISWA
disusun oleh :
Nama : Hamzah Alfarisi
NIM : G34130037
TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Aktivitas mahasiswa pada umumnya dipadatkan dengan berbagai
kegiatan yang beragam. Kegiatan
tersebut dimulai dari kegiatan akademik, yakni belajar mengajar sampai kegiatan
non akademik, seperti seminar dan organisasi. Kegiatan akademik, yakni
belajar mengajar adalah tugas utama yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh pihak universitas. Sebaliknya,
kegiatan non akademik dipilih mahasiswa sesuai dengan bakat dan minatnya. Jadwal kegiatannya pun
beragam, tergantung dengan keaktifan mahasiswa dalam mengambil bagian di
dalamnya.
Mahasiswa pada umumnya sudah sibuk dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar. Jadwal kuliah padat dan terkadang tidak menentu. Tugas yang begitu banyak
juga membuat mahasiswa harus mengorbankan waktu tidur untuk mengerjakannya. Belum lagi dengan mahasiswa
yang aktif mengikuti unit kegiatan mahasiswa, jadwal aktivitasnya tentu akan lebih
padat dibanding dengan mahasiswa yang hanya mengikuti kuliah. Padatnya jadwal aktivitas
sehari-hari menyebabkan mahasiswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat.
Bahkan ketika mahasiswa terlalu memforsir kegiatannya, mereka bisa jatuh sakit dan
akhirnya membutuhkan waktu penyembuhan yang lama dan membuat mereka harus mengejar
ketertinggalan saat sudah sembuh kembali. Mereka
cenderung mengabaikan pentingnya waktu istirahat untuk dapat mengikuti kegiatan
yang diinginkan. Padahal,
waktu istirahat adalah salah satu hal yang terpenting untuk menunjang kesehatan
yang lebih baik dan juga menjaga stabilitas kinerja mahasiswa dalam beraktivitas.
Menurut Sanif (2010),istirahat, salah satunya tidur merupakan
kebutuhan manusia. Hampir 30 persen hidup manusia digunakan untuk tidur. Dengan tidur yang
sempurna, kualitas seseorang diharapkan akan lebih baik. Mereka yang tidur
normal, sehabis tidur akan merasa segar. Sebaliknya, mereka yang menderita gangguan
tidur, justru akan merasa pegal, lelah, tidak bersemangat dan sebagainya.
Makalah ini akan membahas mengenai pentingnya waktu istirahat
bagi mahasiswa, dimulai dari waktu istirahat yang optimal, pengaruh waktu istirahat
terhadap kinerja mahasiswa, cara mengatasi kurangnya waktu istirahat, dan akibat
dari tidak memiliki waktu istirahat yang cukup.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari berbagai persoalan yang telah dibahas pada
latar belakang, rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana waktu istirahat yang optimal
bagi mahasiswa?
2. Bagaimana pengaruh waktu istirahat terhadap aktivitas mahasiswa?
3. Bagaimana akibat dari kurangnya waktu istirahat bagi mahasiswa?
4. Bagaimana cara mengatasi kurangnya waktu istirahat bagi mahasiswa?
2. Bagaimana pengaruh waktu istirahat terhadap aktivitas mahasiswa?
3. Bagaimana akibat dari kurangnya waktu istirahat bagi mahasiswa?
4. Bagaimana cara mengatasi kurangnya waktu istirahat bagi mahasiswa?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
pembuatan karya ilmiya ini adalah :
1. Untuk
memaparkan akibat kurangnya waktu
istirahat bagi mahasiswa.
2. Untuk
mengetahui waktu istirahat yang optimal bagi mahasiswa.
3. Untuk
mengetahui pengaruh waktu istirahat terhadap aktivitas mahasiswa.
4. Untuk
mengetahui cara mengatasi kurangnya waktu istirahat mahasiswa.
BAB II
ISI
2.1 Waktu istirahat
yang optimal bagi mahasiswa
Sekeras apapun usaha mahasiswa
dalam membugarkan maupun membentuk tubuh, hasilnya tidak akan optimal jika
mengabaikan waktu istirahat. Tak sedikit para pakar kesehatan dan kebugaran yang
menyarankan untuk memilih satu atau dua hari dalam seminggu untuk melakukan
istirahat. Karena di waktu itulah seluruh organ tubuh mengalami semua perbaikan
fungsi-fungsi fisiknya dan di fase istirahat tubuh dapat menyerap kerja oksigen
lebih maksimal. Dengan begitu, mahasiswa akan merasakan tubuh yang kembali
bugar dan berenergi. Berlakukan satu atau dua hari istirahat yang diisi hanya
dengan tidur atau membaca sambil bersantai, atau di hari istirahat berikutnya. Mahasiswa bisa melakukan olah napas seperti meditasi,
melakukan pijat seluruh tubuh dan melakukan perawatan di spa yang juga menjadi
senjata ampuh dalam mengembalikan vitalitas organ sekaligus tubuh mahasiswa.
Pengaturan waktu yang baik menjadi serangkaian jangka
waktu belajar yang lebih pendek, dari pada mahasiswa belajar dengan jangka waktu
panjang tanpa istirahat. Hal ini akan menciptakan lebih banyak permulaan dan
akhir, serta potongan-potongan di tengah-tengah jangka waktu, dan waktu yang
dibutuhkan 5-10 menit setelah mahasiswa belajar selama 45-60 menit.
Dengan jangka
waktu di pertengahan saat daya ingat menjadi kurang efisien, rangkaian jangka
waktu belajar ini dapat mengikuti waktu belajar optimal yang digunakan oleh
Hrvard Business School, yaitu 1 jam 20 menit, serta jangka waktu istirahat (10-20
menit) sebelum memulai kembali.
Susunan suatu ritme kerja yang
enak, istirahat, dan bekerja akan
menciptakan hubungan (yang berperan sebagai rangsangan memori) dengan membuat
catatan yang menghubungkan berbagai potongan informasi. Jika mahasiswa
mengembangkan kebiasaan ini, maka kebiasaan
ini akan membantu kerja otak mahasiswa.
Aktivitas ini seperti
menyusun kode-kode yang menghubungkan mahasiswa dengan mengakomputer mahasiswa.
2.2 Pengaruh waktu istirahat terhadap suatu aktivitas mahasiswa.
Semua makhluk hidup memerlukan
istirahat setelah melakukan aktivitas atau kegiatan. Karena aktivitas tersebut
menggunakan jaringan sel hidup, sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan
tersebut, karenanya makhluk hidup perlu istirahat untuk memperbaiki kerusakan
yang dimaksud.
Secara ilmiah pun beberapa
penelitian telah membuktikan, kurang tidur atau istirahat atau justru
kebanyakan tidur, ternyata berisiko terhadap kesehatan jantung. Demikian
terungkap dari hasil penelitian yang melibatkan 72.000 orang perawat sebagai
contohnya mahasiswa yang tidur kurang dari 5 jam setiap malamnya, ternyata memiliki
risiko lebih tinggi 39 persen terkena penyakit jantung dibandingkan dengan
mahasiswa yang tidur 8 jam. Sedangkan, mahasiswa yang tidur kurang dari 6 jam memiliki
risiko lebih tinggi 18 persen terkena sumbatan arteri.
Sedangkan mahasiswa yang tidur
sembilan jam atau lebih, diperkirakan memiliki risiko lebih tinggi 37 persen
terkena penyakit jantung. "Masyarakat seharusnya mulai berpikir bahwa
jumlah jam tidur yang cukup bukanlah suatu yang berlebihan, namun sebagai gaya
hidup sehat," ujar Dr. Najib Ayas, spesialis kelainan tidur lulusan
Harvard, yang kini bekerja di Brigham dan rumah sakit (RS) di Boston, yang juga
merupakan lokasi penelitiannya seperti dikutip kantor berita AP.
Dalam hasil penelitian yang
dipublikasikan di Mondays Archives of Internal Medicine diketahui bahwa satu
dari tiga orang AS tidur terlalu banyak. Diperkirakan pula, hasil penelitian ini
juga berlaku untuk kaum mahasiswa lainnya.
Manfaat istirahat yang cukup ini
dirasakan dari rutinitas tidur malam. Saat tidur malam bukan hanya sekedar
kebutuhan biologis makhluk hidup, namun lebih bertujuan kepada tahap
regenarasi tubuh di setiap harinya. Dalam tahap fase pertumbuhan manusia,
kebutuhan terhadap istirahat yang cukup ini berbeda-beda, namun memiliki
keutamaan yang kurang lebih sama untuk kesehatan tubuh, seperti berikut ini :
1. Meningkatkan daya tahan
tubuh
Sistem imunitas tubuh merupakan unsur
kekebalan tubuh yang menghadang penyerangan virus pada tubuh. Pada waktu tidur malam akan dihasilkan hormon melatonin
sebagai antioksidan yang menangkal bibit penyakit dan radikal bebas. Melatonin
akan optimal diproduksi tubuh saat cahaya gelap sehingga, matikan lampu saat
tidur agar produksi hormonnya meningkat.
2. Waktu untuk toksin racun
Racun yang mungkin bisa terbawa masuk
ke dalam makanan yang telah dikonsumsi. Saat tidur merupakan waktu yang sangat
tepat dan dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membuang racun. Proses pengeluaran
racun ini terjadi pada waktu tidur malam di waktu-waktu tertentu, sehingga
jangan kacaukan waktu biologis tidur agar proses toksin ini tidak terganggu.
3. Melancarkan Pencernaan
Saat tidur organ pencernaan akan
maksimal bekerja, terlebih lagi organ lambung. Lambung akan menguras isi
lambung karena gerak peristaltik dan getah pencernaan yang meningkat dan
sebaiknya tidak makan menjelang tidur. Secara alami asam lambung meningkat saat
tidur. Jika lambung penuh makanan maka asam lambung akan semakin banyak dan
mengakibatkan sakit maag. Untuk menghindarinya, tidurlah dua jam setelah makan.
4. Mengoptimalkan Kemampuan Otak
Daya konsentrasi yang meningkat juga
merupakan manfaat istirahat yang cukup karena pengaruhnya terhadap hormon
kecerdasan otak yaitu noradrenalin dan serotonin. Ketika dua hormon
ini jika menurun, maka konsentrasi anda juga akan menurun. Kedua hormon ini
dipulihkan dengan tidur. Jika tidur anda terganggu malah hanya akan memperburuk
kemampuan otak.
Bagaimanapun lamanya mahasiswa tidur siang, tidak akan bisa
menggantikan manfaat istirahat lewat tidur malam. Pada kondisi biologis tidur
malam ada hormon-hormon yang tidak bisa optimal dihasilkan pada tidur siang.
Kondisi disiang hari adalah waktu lingkungan sekitar beraktifitas yang
tentu saja tidak setenang dan senyaman tidur malam sehingga tidur siang ini
sangat mungkin untuk terganggu misalnya, oleh suara bising. Selain itu
regenerasi sel terjadi saat beristirahat malam yang tidak bisa digantikan saat
tidur siang. Jadi meskipun sesibuk apapun aktifitas yang sedang dijalani,
jangan lupakan istirahat yang cukup ini dengan tidur malam.
2.3 Akibat kurangnya waktu istirahat
mahasiswa.
Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini, bukan
lagi hanya sekadar datang ke kampus, menghadiri kelas, ikut serta dalam ujian,
dan kemudian lulus. Perkuliahan sekarang tidak sesederhana itu, hal ini dapat
dianalogikan dengan proses evolusi yang membuat spesies-spesies mahluk hidup
semakin kompleks, demikian juga dunia perkuliahan dewasa ini. Pola hidup yang
kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping tekanan dalam kuliah
yang sudah begitu melelahkan. Grafik usia mahasiswa menunjukkan bahwa para
mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja. Kurang tidur dapat mempengaruhi kehidupan
seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, dan bahkan membuat tubuh mahasiswa melar.
Berikut ini 8 hal mengejutkan yang terjadi akibat kurang
tidur bagi mahasiswa:
1. Kecelakaan
Kurang tidur adalah salah satu faktor
bencana terbesar dalam sejarah selain kecelakaan nuklir di Three Mile Island tahun
1979, tumpahan minyak terbesar Exxon Valdez, krisis nuklir di Chernobyl 1986,
dan lain-lain. Terdengar berlebihan, tetapi mahasiswa harus menyadari kurang
tidur juga berdampak pada keselamatan mahasiswa setiap hari di jalan. Mengantuk
dapat memperlambat waktu mahasiswa mengemudi, yang setara ketika mahasiswa
mabuk saat menyetir.
Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga
Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika menunjukkan bahwa kelelahan
merupakan penyebab 100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian selama setahun
di AS. Korbannya orang di bawah umur 25 tahun. Studi yang sama menunjukkan,
jika Anda kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang rendah, maka hal itu
dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja. Dalam sebuah penelitian,
pekerja yang mengeluh mengantuk berlebihan pada siang hari rentan terluka saat
bekerja dan secara terus-menerus mengalami kecelakaan yang sama saat
bekerja.
2. Konsentrasi menurun
Tidur yang baik memainkan peran penting
dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat memengaruhi banyak hal. Pertama,
mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini
membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam
hari berperan dalam "menguatkan" memori dalam pikiran. Jika tidak
cukup tidur, maka mahasiswa tidak akan mampu mengingat apa yang mahasiswa
pelajari dan alami selama seharian.
3. Masalah kesehatan serius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis
dapat membawa mahasiswa pada risiko, seperti penyakit jantung, seerangan
jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, stroke,
dan diabetes. Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia, gangguan
tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam, juga
mengalami risiko kesehatan yang serupa.
4. Menyebabkan depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari
Universitas Pennsylvania melaporkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5
jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan
mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala
depresi. Gangguan tidur yang paling umum adalah insomnia, yang memiliki kaitan
kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 yang melibatkan 10.000 orang terungkap
bahwa pengidap insomnia lima kali lebih rentan mengalami depresi. Bahkan,
insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi. Insomnia dan tidak
nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala
depresi dan depresi membuat mahasiswa lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola
tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.
5. Memengaruhi kesehatan kulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan
mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena
kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus
pada wajah, dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila mahasiswa tidak mendapatkan
cukup tidur, tubuh mahasiswa melepaskan lebih banyak hormon stres atau
kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit
atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur
juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan.
Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam
hal ini, hormon tersebut membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit,
dan memperkuat tulang. "Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak
yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS) adalah hormon pertumbuhan yang
dilepaskan," kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan
Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas
Pennsylvania, Philadelphia.
6. Pelupa
Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik
dalam hidup mahasiswa? Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis
menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut sharp
wave ripples bertanggung
jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi
dari hipokampus ke neokorteks di otak, tempat kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat
tidur.
7. Tubuh jadi "melar"
Jika mahasiswa mengabaikan efek kurang
tidur, maka bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur
berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa
menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, hampir 30 persen dari orang-orang
yang tidur kurang dari 6 jam sehari cenderung menjadi lebih gemuk daripada
mereka yang tidur 7 – 9 jam sehari. Penelitian terakhir terfokus pada
hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang
rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu
makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan
dalam ghrelin. Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga
merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat.
Riset yang tengah berlangsung dilakukan untuk meneliti apakah tidur yang layak
harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat badan.
8. Meningkatkan risiko kematian
Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukan
bagaimana pola tidur memengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil
Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan
pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami
kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur
meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
2.4 Cara mengatasi kurangnya waktu istirahat
mahasiswa.
Bagian istirahat merupakan bagian vital dimana mahasiswa hanya memakainya
saat istirahat dan tidur, dan jangan melakukan apapun di bagian tersebut. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah masalah
mengenai waktu. Waktu merupakan sesuatu yang vital bagi semua orang. Banyak
mahasiswa yang lalai masalah waktu, seperti ketika bermain game di kamar
kosnya, mengobrol dengan teman, dan lain-lain. Maka dari hal tersebut,
mahasiswa diharuskan membuat atau menjadwalkan kegiatannya sebaik mungkin jika
ingin hidupnya tertib. Hal terpenting yang harus mereka susun yaitu jadwal
istirahat mereka (termasuk jadwal tidur malam), jadwal mandi, jadwal
mengerjakan tugas kuliah, dan jadwal bermain (termasuk jadwal bermain game buat para mahasiswa yang fanatik
dengan game). Dengan menyusun jadwal
seperti diatas kehidupan sehari-hari dan waktu istirahat mahasiswa akan lebih
terkontrol.
Otak manusia memiliki batas maksimal
di ajak kosentrasi. Jika otak di paksa kosentrasi melebihi batas maksimal maka
proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Kita bukanlah robot yang bias
bekerja dan belajar seharian. Rencanakan waktu untuk istirahat, santai dan
bermain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Istirahat adalah hal mutlak yang
dibutuhkan bagi mahasiawa, karena kurang istirahat akan berpegaruh terhadap suatu aktivitas mahasiswa. Kurang
tidur dapat mempengaruhi
kehidupan seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, dan bahkan membuat tubuh
mahasiswa melar. Oleh karena itu,
mahasiswa harus merencanakan waktu untuk istirahat, santai dan bermain.
3.2 Saran
Adapun
saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah
Istirahat
harus diperhatikan betul-betul, mari kita sebagai mahasiswa merencanakan waktu untuk istirahat,
santai dan bermain, supaya tidak mengganggu kegiatan akademik. Tubuh
adalah pemberian Tuhan yang wajib dijaga, oleh karena itu mari kita menjaga
kesehatan, salah satunya dengan mengoptimalkan waktu istrahat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2002. Psikologi Umum. Jakarta (ID) : PT. Angkasa.
[Anonim]. 2010. Kerugian akibat kurang tidur (terhubung
berkela). http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/22/0754116/Inilah.8.Kerugian.akibat.Kurang.Tidur (25
Desember 2013).
[Anonim].2012.Cara tetap sehat walau kurang tidur (terhubung berkala). http://uniknya.com/2012/04/5-cara-tetap-sehat-walau-kurang-tidur(26 Desember 2013).
[Anonim]. 2013.Pentingnya istirahat (terhubung berkala).http://www.
dewimagazine. com/beauty.health/news/pentingnya.istirahat/002/001/556(26
Desember 2013).
Effendi. 1993. Motivasi Dalam
Pembelajaran. Jakarta (ID) : PT Angkasa.
Gorge Torkildesen. 1992. Lesiure and Rekeration.(terhubung berkala). http://devinisi waktuluang.in/ceb (7 mei 2011).
Hutagalung Ronal. 2006. Menjadi pemenang dalam kelas dan
kehidupan. Makasar (ID) : Ideas
publishing.
Jim Loehr, Tony
Schwartz. 2003. Terampil Mengelola
Energi, Bukan Waktu. Ardian Y, Sasono ES,
penerjemah. Jakarta (ID) : PT Serambi Ilmu
Semesta. Terjemahan dari : The Powe
of Full Engagement, Managing
Energi,
Not Time, Is The
Key to High
Performance and Personal Renewa.
Johar Ben. 2005. Terampil berbahasa Indonesia. Bandung (ID) : Rajawali
Pers.
Lakein Alan.
2007. Manajemen Waktu. Jakarta (ID): Mata Katulistiwa
Sanif
Edial. 2010. Jantung
SehatHidupCeria.Bandung (ID): Granesia.
Sugiarto I. 2011. Mengoptimalkan
daya kerja otak dengan
berpikir holistik dan kreatif. Jakarta (ID) : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Jadi kesimpulannya, berapa lama waktu tidur yang diperlukan mahasiswa ?
BalasHapusRudy - Penjual pempek