Senin, 09 Desember 2013

Fasal menerangkan Kesungguhan, Kontinuitas dan Cita-cita luhur


Fasal menerangkan Kesungguhan, Kontinuitas dan Cita-cita luhur
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahi fadldlola bani 'adam bil'ilmi wal 'amal 'ala jami'il 'alam. Assholatu Wassalamu 'ala Sayyidina wa Habbina Muhammad Saw. Fasal-fasal dalam kategori "" selalu berkelanjutan antara posting-posting yang lain. Pada fasal ini membahas tentang kesungguhan, belajar secara berkelanjutan dan cita-cita yang luhur. Kesungguhan, berkelanjutan itu wajib bagi Tholibul 'ilmi (murid) seperti firman Allah SAW "والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا" artinya: "orang orang yang bersungguh-sungguh dalam (memperoleh 'ilmu supaya dekat dengan)ku sungguh akan aku tunjukkan bagi mereka jalan-jalanku". Barang siapa mencari suatu perkara dan ia bersungguh-sungguh maka ia akan menemukannya dan barang siapa mengetuk pintu perkara yang di tuju maka ia akan mengetuk apa yang dia tuju. Di ucapkan : Di butukan dalam belajar dan mengetahui 'ilmu fiqih murid, guru dan bapak ketika bapak masih hidup. Di ucapkan "kamu ingin menjadi orang yang 'alim dalam ilmu agama dan ahli bicara dengan kamu tidak mau belajar keinginan itu adalah keinginan orang gila karena orang gila itu bermacam-macam. Di ucapakan lagi "Barang siapa tidak tidur semalam maka hatinya akan bahagia di waktu siang. Wajib bagi seorang murid senantiasa menekuni (kontinuitas) dalam belajar dan mengulang-ulang di awal malam dan akhir malam karena waktu di antara maghrib dan waktu sahur itu waktu yang di berkahi. Di ucapkan dalam syi'ir yang artinya seperti ini " Hai Tholibul 'ilmi (murid) lakukanlah wira'i jauhilah tidur, waspadalah terhadap kenyang, lakukanlah belajar, dan jangan sampai kamu tidak menetapkan belajar karena ilmu bisa tetap dan bertambah di karenakan belajar. Seorang murid sebaiknya menggunakan waktu muda untuk belajar. Seorang murid jangan sampai membuat dirinya payah dan kesulitan yang sangat, tapi juga jangan terlalu lembek yang sehingga tidak mau melakukan itu. Sebaiknya melakukan dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya pelan-pelan itu pokok yang sangat besar dari setiap perkara apapun. Sabda Rasulullah : " Nafsumu itu kendaraanmu maka pelan-pelanlah dan hati-hatilah kamu dalam mengendarai nafsumu". Bagi seorang murid cita-cita yang luhur dalam ilmu itu harus. Setiap orang itu terbang dengan cita-citanya dan burung terbang dengan sayapnya. Syaikh Abu thoyyib berkata : " Orang yang mempunyai cita-cita itu mendapatkan apa yang di cita-citakan. Orang yang cita-citanya kemuliaan yang luhur. Hasilnya juga kemuliaan yang luhur, besar atau kecil jangkauan itu bisa di lihat dari dhohirnnya (luarnya). Pokok dalam berhasil adalah bersungguh-sungguh dan cita-cita yang luhur. Sekian, sampai jumpa di fasal selanjutnya INSYA ALLAH والسلام عليكم ورحمةالله وبركاتة

Tidak ada komentar:

Posting Komentar