Fasal menerangkan tentang penjelasan awal belajar, kadar belajar dan urutan belajar
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله ، الصلاة والسلام على رسول الله اما بعده
Pada kali ini kita akan membahas tentang cara yang baik dalam mengawali belajar, kadar belajar, dan urut-urutan belajar. Hal itu merupakan hal yang paling penting karena menjadi sebab seorang murid memperoleh ilmu.
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم : ما من شيئ بدئ في يوم الالبعاء الا وقد تم«»
Rasulullah bersabda : “Tidak ada perkara yang di awali di hari rabu kecuali Allah akan menyempurnakan perkara tersebut”. Maksutnya semua perkara yang di awali pada hari rabu itu pasti baik. Adapun kadar dalam mengawali belajar itu seperti yang diceritakan oleh Abu Hanifah dari gurunya : "Seyogyanya bahwasannya mengawali belajar itu sekiranya waktu itu cukup untuk mengulang dua kali, selanjutnya setiap hari ditambah satu kalimat misalnya, walaupun waktunya panjang, banyak, dan memungkinkan untuk mengulangi lagi dua kali, dan seterusnya dengan pelan-pelan dan sedikit-sedikit”.
Dikatakan : “Belajar satu huruf mengulangnya itu seribu kali. Seyogyanya seorang murid itu senantasa menulis pelajaran yang terdahulu dan mengulang-ulang. Sesungguhnya itu sangat bermanfaat sekali. Seorang murid tidak menulis sesuatu yang dia tidak faham karena itu mewariskan tumpulnya otak, menghilangkan kecerdasan, dan menyia-nyiakan waktu.
Ketika murid menganggap mudah suatu pelajaran dan dia tidak mengulanginya satu kali atau dua kali sehingga itu menjadi kebiasaan maka ia tak akan faham kalimat sedikitpun. Seyogyanya seorang murid senantiasa bersungguh-sungguh, berdoa kepada Allah dan berendah diri kepada Allah karena sesungguhnya Allah mengabulkan seseorang yang berdoa kepada Allah dan Allah tidak akan menyia-nyiakan seseorang yang berharap kepada Allah.
Wajib bagi murid beradu ingatan dan beradu nalar karena misalnya musyawarah. Musyawarah itu akan mengeluarkan kebenaran. Seyogyanya bagi murid senantiasa menggunakan semua waktunya untuk mengangan-angan lembutnya ilmu dan membiasakan itu. Ketika seorang murid wajib bekerja untuk menafkahi keluarganya maka bekerjalah dan ulangilah pelajaran yang didapatkan dan janganlah malu. Seyogyanya bagi murid menyibukkan dirinya dengan bersyukur dengan lisan , hati serta dibuktikan dengan kekuatan dan hartanya serta beranggapan bahwa kefahaman dan ilmu itu dari Allah SWT. Sekian semoga bermanfa.at terimakasih.
والله اعلم بالصواب ،
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar